Rintik

jalan

WARJOYO WIJOYO

Senin, 30 Desember 2019

Perhitungan Plat Tutup Saluran

Perhitungan Plat Tutup Saluran 

Saluran drainase eksisting digunakan sebagai bangunan pelimpas air baik dari hujan maupun dari buangan limbah warga. Keberadaan saluran drainase eksisting diusahakan tidak dihilangkan karena dapat dimanfaatkan sebagai saluran drainase baik selama proyek berlangsung maupun setelah proyek selesai. Selain itu dengan mempertahankan saluran drainase eksisting berarti juga mempertahankan jaringan drainase yang telah direncanakan sesuai master plan sebelumnya.


Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan proyek biasanya yaitu ditemukannya saluran drainase eksisting yang berada di badan jalan baik di jalan eksisting maupun di rencana pelebaran jalan. Saluran drainase eksisting sebelumnya terbuka (U-Dicth) harus ditutup akibat adanya struktur perkerasan jalan berupa rigid pavement.
Untuk menanggulangi masalah tersebut dapat dilakukan dengan menutup saluran eksisting dengan plat beton sekaligus sebagai lapisan rigid pada struktur pelebaran jalan.
Berikut perhitungan Plat tutup saluran dijelaskan dibawah ini:

 



https://alizaka.blogspot.com/2013/01/perhitungan-plat-tutup-saluran.html 

Minggu, 10 Juli 2016

Budidaya jeruk



Budidaya Jeruk
A. PENDAHULUAN

Prospek agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus karena potensi lahan produksi yang luas. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan hasil inovasi teknologi pemupukan dan hormon alami, pengelolaan hama dan penyakit terpadu, serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat ramah lingkungan akan meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan.
B.SYARAT PERTUMBUHAN

Perlu 6-9 bulan basah (musim hujan), curah hujan 1000-2000 mm/th merata sepanjang tahun, perlu air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal antara 25-30 °C dan kelembaban optimum sekitar 70-80%. Kecepatan angin lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Ketinggian optimum antara 1-1200 m dpl. Jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok, derajat keasaman tanah (pH tanah) adalah 5,5-6,5 . Air tanah optimal pada kedalaman 150-200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
C. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan
1.1. Cara generatif.

Biji diambil dari buah dengan memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Tanah persemaian diolah sedalam 30-40 cm dan dibuat petakan berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2. Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram larutan POC NASA + 1-2 cc/lt air. Persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1) atau cukup dengan menggunakan tanah biasa disiram POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per 10-15 liter air.
1.2. Cara Vegetatif

Metode dengan cara penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (understam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yang biasa digunakan adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange. Setelah penyambungan tunas pucuk atau penempelan mata tempel, segera disemprot menggunakan POC NASA (3-4 tutup/tangki ) + HORMONIK (1 tutup/tangki ).
2. Pengolahan Media Tanam

Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini: (a) Keprok dan Siem jarak tanam 5 x 5 m; (b) Manis : jarak tanam 7 x 7 m; (c) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m; (d) Nipis : jarak tanam 4 x 4 m; (e) Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m; (f) Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m.
Lubang tanam dibuat 2 minggu sebelum tanam. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas. Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 1-2 kg pupuk kandang dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan.
Pengembangbiakan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari + 1 minggu dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
3. Teknik Penanaman

Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan: (a) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan; (b) Pengurangan akar; (c) Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.
Setelah bibit ditanam, siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata dengan dosis ± 1 tutup POC NASA per liter air setiap pohon. Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 (satu) botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi disiramkan setiap pohon.
Beri mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitar bibit. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

D. PEMELIHARAAN TANAMAN

1. Penyulaman

Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
2. Penyiangan

Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
3. Pembubunan

Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
4. Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
5. Pemupukan Susulan
Umur
(tahun)
Dosis Pupuk Makro (gr/pohon)
Urea
TSP
KCl
1
80
170
170
2
160
325
250
3
250
500
325
4
325
170
425
5
400
210
500
6
500
250
600
7
600
300
700
8
700
325
780
9
780
390
850
10
850
425
900
> 10
Sebaiknya dilakukan analisis tanah
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-3
2-3 tutup/diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang setiap 4-5 bulan sekali (sesekali bisa disemprot ke daun)
> 3
3-4 tutup/diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang setiap 3-4 bulan sekali (sesekali bisa disemprot ke daun)
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPERNASA 1-2 kali/tahun dosis 1 botol untuk + 200 pohon. Cara lihat pada Teknik Penanaman (Point 3.1.2.2.)
6. Penggunaan Hormonik

Hormonik dapat diberikan terutama setelah tanaman berumur 2 tahun, atau diberikan sejak awal lebih bagus. Caranya melalui penyiraman atau penyemprotan bersama dengan POC NASA (3-5 tutup POC NASA ditambah 1 tutup Hormonik).
7.Pengairan dan Penyiraman

Penyiraman jangan berlebih. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
8. Penjarangan Buah

Pada saat pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan, bobot buah serta kualitas buah. Buah yang dibuang meliputi buah sakit, tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 2-3 buah.
V. HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
a. Kutu loncat (Diaphorina citri.)

Bagian diserang : tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian: menggunakan PESTONA atau Natural BVR. Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, buang bagian yang terserang.
b. Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)

Bagian diserang : tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan PESTONA atau Natural BVR.
c. Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)

Bagian diserang : daun muda. Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan dengan PESTONA. Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
d. Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)

Bagian diserang : tangkai, daun dan buah. Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun. Pengendalian: semprotkan PESTONA atau Natural BVR.
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)

Bagian diserang : buah. Gejala: lubang gerekan buah keluar getah. Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi, disemprot PESTONA pada buah berumur 2-5 minggu.
f. Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)

Bagian diserang : tunas, daun muda dan pentil. Gejala: bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis. Pengendalian: semprotkan PESTONA.
g. Thrips (Scirtotfrips citri.)

Bagian diserang : tangkai dan daun muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang disertai nekrotis. Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan PESTONA atau Natural BVR.
h. Kutu dompolon (Planococcus citri.)

Bagian diserang : tangkai buah. Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur. Pengendalian: gunakan PESTONA. atau Natural BVR. Cegah datangnya semut sebagai vektor kutu.
i.                    Lalat buah (Dacus sp.)
ii.                 
Bagian diserang : buah yang hampir masak. Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah. Pengendalian: gunakan Perangkap lalat Buah.
2. Penyakit

a. CVPD

Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan bibit tanaman bebas CVPD. Lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan Pestona atau Natural BVR untuk mengendalikan vektor.
b. Blendok

Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian diserang : batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas. Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi. Bekas potongan diolesi POC NASA + Hormonik + Natural GLIO. POC NASA dan Hormonik bukan berfungsi mengendalikan Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit.
c. Embun tepung

Penyebab: jamur Oidium tingitanium. Bagian diserang : daun dan tangkai muda. Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda. Pengendalian: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
d. Kudis

Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian diserang : daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Pengendalian: pemangkasan teratur, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
e. Busuk buah

Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang : buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, gunakan Natural GLIO awal tanam.
f. Busuk akar dan pangkal batang

Penyebab: jamur Phyrophthora nicotianae. Bagian diserang : akar, pangkal batang serta daun di bagian ujung. Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan dan pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah. gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
g. Buah gugur prematur

Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga. Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
h. Jamur upas

Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian diserang : batang. Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas. Pengendalian: kulit yang terinfeksi dikelupas dan diolesi fungisida yang mengandung tembaga atau belerang, kemudian potong cabang yang terinfeksi.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
E. PANEN

Buah jeruk dipanen saat masak optimal berumur + 28-36 minggu, tergantung jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.
Saat ini PT. Natural Nusantara telah mengeluarkan 2 produk unggulan baru sebagai penyempurnaan produk sebelumnya, yaitu Pupuk Organik Serbuk Genrestar dan Supernasa Granule Modern.

Pupuk Organik Serbuk Greenstar dikemas dengan sangat praktis dan ekonomis. Serta dalam produk Greenstar tersebut sudah terkandung unsur yang ada pada produk POC NASA dan HORMONIK. Dan pupuk organik Supernasa Granule Modernjuga dikemas dalam bentuk granule yang mantap sehingga lebih praktis dalam aplikasinya serta harganya lebih ekonomis.

Selasa, 12 April 2016



Tip Menurunkan Trigliserid

Trigliserid merupakan salah satu fraksi lemak yang paling sukar diturunkan sekalipun dengan pemakaian obat. Jika kolesterol jahat segera turun setelah kita mengubah pola hidup dan minum obat-obat penurun kolesterol seperti statin atau fibrat, maka trigliserid hanya turun sedikit atau bahkan tidak turun dengan perubahan pola hidup maupun minum obat-obat ini. Apalagi jika kenaikan trigliserid tersebut juga merupakan kelainan bawaan.

Artikel berikut ini merupakan tip untuk menurunkan trigliserid dengan perubahan pola hidup. Beberapa kebiasaan makan dan pola hidup yang salah dapat membuat triglerid sulit diturunkan sekalipun dokter sudah menggunakan berbagai obat untuk menurunkan trigliserid seperti obat-obat golongan fibrat dan niasin (B3).

Trigliserid merupakan salah satu fraksi lemak yang terdapat di dalam makanan maupun darah kita. Unsur ini tergolong ke dalam kelompok lemak yang bersama karbohidrat menjadi sumber energi bagi tubuh. Namun, trigliserid juga dapat dijadikan simpanan energi dalam bentuk gajih ketika kita mengonsumsi makanan dengan kalori yang melebihi kebutuhan tubuh kita. Gajih merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel lemak yang kaya akan trigliserid. Kandungan trigliserid dalam tubuh orang yang gemuk dapat mencapai puluhan bahkan ratusan kilogram. Sebaliknya pada orang kurus dengan gangguan metabolisme lemak sering terjadi penumpukan trigliserid dalam darah yang disebut hipertrigliseridemia. Darah penyandang hipertrigliseridemia akan terlihat memiliki lapisan mirip susu yang merupakan kilomikron (emulsi trigliserid) pada darahnya (lihat Gambar 1).

Kadar trigliserid yang tinggi atau hipertrigliseridemia membawa risiko bagi kesehatan kita. Selain berisiko untuk meningkatkan bahaya serangan jantung, kadar trigliserid yang tinggi juga dapat mengganggu kerja kelenjar ludah perut atau pankreas. Karena itu, tidak heran jika orang-orang dengan trigliserid yang tinggi sering mengeluh sakit maag (nyeri ulu-hati) karena lokasi pankreas yang berdekatan dengan lambung. Bedanya, sakit pada ulu hati yang disebabkan hipertrigliseridemia biasanya lebih parah dan tidak bisa ditanggulangi dengan obat sakit maag biasa.

Faktor penyebab hipertrigliseridemia
                                                                                                                    
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kadar trigliserid. Faktor-faktor tersebut meliputi berat badan yang berlebih atau kegemukan, kehidupan kurang gerak atau sedentari, konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana dan lemak jenuh, penyakit kencing manis, penyakit ginjal atau hati, dan faktor keturunan di dalam keluarga (faktor genetik). Faktor genetik paling sukar diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang bertugas untuk mengubah trigliserid yang berlebih menjadi kolesterol dan gajih telah mengalami cacat bawaan.
            Trigliserid memiliki bangunan molekul seperti huruf E dengan tulang punggung gliserol dan ketiga kakinya berupa asam-asam lemak. Gliserol dapat diubah menjadi karbohidrat untuk dijadikan energi (glikolisis) tetapi asam-asam lemak tidak bisa diubah menjadi karbohidrat. Asam-asam lemak akan diproses menjadi asetil koenzim A untuk masuk ke dalam lintasan oksidasi yang disebut siklus Krebs atau menjadi asil koenzim-A untuk masuk ke dalam lintasan beta-oksidasi. Melalui siklus Krebs, karbohidrat dan lemak akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP dengan limbah karbon dioksida dan air. Sedangkan pemrosesan asam lemak dalam lintasan beta-oksidasi akan menghasilkan pula limbah keton bodies yang membuat tubuh menjadi asam (Gambar 2).
            Jika trigliserid terdapat dalam jumlah yang berlebih sebagai akibat dari asupan kalori yang terlalu tinggi atau pengeluaran kalori yang terlalu rendah, maka trigliserid juga bisa diubah menjadi kolesterol. Perubahan ini terjadi di dalam sel-sel hati yang memiliki lokasi yang disebut reseptor untuk reaksi perubahan tersebut. Trigliserid yang mengandung asam lemak jenuh akan diubah menjadi kolesterol jahat (LDL-kolesterol) sedangkan trigliserid yang tersusun dari asam lemak tak-jenuh diubah menjadi kolesterol baik (HDL-kolesterol). Karena alasan inilah, peningkatan konsumsi asam oleat (omega-9) yang merupakan salah satu asam lemak tak-jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol baik asalkan jumlah asupan minyak yang kaya akan asam oleat tidak melebihi 20 persen dari total asupan energi tubuh. Dengan peningkatan kadar kolesterol baik, maka kadar trigliserid akan turun (kadar keduanya berhubungan secara terbalik). Asam oleat banyak terdapat di dalam minyak zaitun, minyak canola, minyak kacang dan alpukat. Angka 20 persen sama dengan 30 gram (2 sendok makan) minyak zaitun untuk diet 1500 kcal. Anda dapat menanyakan lebih lanjut kepada ahli gizi untuk menghitung berapa jumlah minyak zaitun yang dapat dikonsumsi bila asupan energi anda kurang atau lebih dari 1500 kcal.
Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung memang lebih memberikan energi instan dibandingkan dengan karbohidrat kompleks. Jika kita aktif bergerak atau berolahraga, karbohidrat sederhana akan dibakar habis untuk menghasilkan energi bagi aktivitas tersebut. Namun, jika perilaku hidup kita kurang gerak atau sedentari, maka kelebihan karbohidrat sederhana akan diubah oleh tubuh kita menjadi trigliserid. Celakanya asam lemak di dalam trigliserid yang berasal dari karbohidrat sederhana itu merupakan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh membuat darah kita menjendal jika kadarnya terlalu tinggi di dalam darah, dan trigliserid  dengan asam lemak jenuh yang berasal dari karbohidrat sederhana juga berpotensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat.
            Dengan demikian, diet untuk hipertrigliseridemia bukan hanya dilakukan dengan cara membatasi konsumsi lemak jenuh tetapi juga menghindari karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung. Kebiasaan makan malam dengan mi atau nasi goreng merupakan salah satu sebab mengapa kadar trigliserid darah kita tidak pernah turun. Demikian pula, kebiasaan segera tidur atau menonton TV atau bermain game sesudah makan malam dapat membuat kadar trigliserid semakin tinggi. Tetapi sebaliknya karbohidrat kompleks seperti sayuran, buah dan sereal utuh misalnya havermut dapat mengendalikan penyerapan karbohidrat sederhana dan lemak sehingga membantu penurunan trigliserid maupun kolesterol jahat. Serat solubel dan unsur-unsur seperti inulin atau FOS banyak terdapat di dalam sayuran, buah dan sereal utuh. Serat beta-glikan dalam havermut, misalnya, akan mengikat kolesterol dalam getah empedu kita sehingga kolesterol tersebut tidak mudah diserap kembali oleh usus dan dengan demikian membantu penurunan kadar kolesterol dalam darah. Akhirnya senam ringan atau berjalan-jalan sesudah makan malam juga dapat menurunkan kadar trigliserid darah karena trigliserid tersebut dipakai sebagai sumber energi.
Lemak Jenuh
Lemak atau minyak jenuh banyak terdapat di dalam makanan hewani seperti otak, daging berlemak, jerohan, gajih dan kuning telur di samping juga ditemukan di dalam beberapa jenis minyak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Lemak dibedakan dengan minyak berdasarkan bentuknya, padat ataukah cair. Jika padat disebut lemak, jika cair dinamakan minyak. Lemak disebut jenuh atau tidak jenuh menurut jenis asam lemaknya: jenuh atau tidak jenuh. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dalam bangunan molekulnya sehingga akan menjendal jika ditaruh di dalam lemari es dan tidak mudah rusak dengan panas tinggi bila dibandingkan asam lemak tak-jenuh, khususnya tak-jenuh tunggal (MUFA) seperti asam oleat di dalam minyak zaitun. Untuk menggoreng, biasanya kita gunakan minyak yang kandungannya didominasi oleh asam lemak jenuh (SAFA) atau asam lemak tak-jenuh dengan ikatan rangkap banyak (PUFA).
Asam lemak jenuh dalam kelapa terdiri dari dua jenis, rantai panjang dan rantai pendek. Jika lemak jenuh rantai pendek seperti asam laurat yang dijual sebagai VCO memiliki khasiat tertentu bagi tubuh, maka lemak jenuh rantai panjang di dalam minyak kelapa dan santan seperti asam miristat lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Asam lemak tak-jenuh terdiri dari tiga macam, yaitu asam lemak omega-3 yang banyak terdapat dalam ikan dari daerah beriklim dingin seperti salmon, asam lemak omega-6 yang banyak terdapat dalam minyak nabati seperti minyak jagung dan kedelai, dan asam lemak omega-9 yang banyak terdapat dalam minyak untuk dressing salad dan steak seperti minyak zaitun. Minyak terakhir ini tidak tahan dengan panas tinggi sehingga pemakaiannya dianjurkan dalam bentuk mentah sebagai dressing salad atau steak. Konon, diet mediteranean yang kaya asam lemak omega-9 dianggap sebagai salah satu sebab mengapa orang-orang di kawasan mediteranean jarang terkena serangan jantung.
Sepuluh Cara
Sebagai penutup akan diberikan 11 tip praktis untuk menurunkan kadar trigliserid di dalam darah. Kesebelas tip tersebut meliputi:
  1. Mengurangi berat badan. Sebagai pedoman sederhana, berat badan kita harus sama dengan tinggi badan dikurangi 100. Berat badan berlebih akan mengganggu metabolisme tetapi sebaliknya berat badan yang terlalu rendah bukan hanya menandakan kurang gizi tetapi juga membuat daya tahan tubuh kita terhadap infeksi akan berkurang. Orang-orang yang menderita penyakit kronis seperti TBC, AIDS dan kanker akan memiliki berat badan yang rendah.
  2. Mengendalikan kadar gula darah. Pada kondisi pradiabetes, kadar gula darah puasa bisa melebihi 110 mg% (jika lebih dari 126, sudah tergolong diabetes). Untuk mengendalikannya, kita harus menerapkan pola makan yang sehat dengan memperhitungkan asupan karbohidrat dan aktivitas fisik (termasuk kegiatan sehari-hari dan olahraga) yang seimbang secara teratur.
  3. Membiasakan olahraga ringan yang konsisten. Kebiasaan setengah jam pagi melakukan senam, setengah jam siang beristirahat dan setengah jam malam berjalan-jalan sesudah makan merupakan salah satu cara untuk menurunkan kadar trigliserid anda. Olahraga yang berat dan membuat anda kelelahan tidak dianjurkan karena peningkatan hormon stres seperti adrenalin dan cortisol dapat turut menaikkan kadar trigliserid.
  4. Berhenti merokok. Radikal bebas di dalam asap rokok akan merusak fungsi metabolisme tubuh dan aliran darah sehingga berpotensi untuk menaikkan kadar gula serta trigliserid dan meningkatkan risiko serangan jantung serta gangguan paru.
  5. Mengurangi makanan yang manis seperti permen, sirup, cokelat, manisan dan bahkan buah yang manis. Karbohidrat fruktosa di dalam makanan yang sangat manis akan menaikkan kadar trigliserid darah.
  6. Mengurangi makanan pokok yang kaya karbohidrat seperti nasi putih, roti dan mie. Roti halus dan mi instan yang kini semakin menjadi tren di masyarakat kita, khususnya anak-anak dan dewasa muda, membuat gangguan metabolisme lemak ini terjadi lebih dini. Konsumsi mi harus disertai dengan sayuran untuk memberikan asupan serat. Salah satu pilihan mi adalah mi sehat atau mi pelangi di mana mi dibuat dari campuran tepung gandum dan sayuran seperti wortel atau bayam. Jagung, havermut dan umbi-umbian seperti kentang rebus merupakan pengganti nasi yang baik, khususnya untuk makan malam.
  7. Mengurangi makanan yang mengandung banyak tepung. Kebiasaan ngemil dengan makanan yang digoreng tepung seperti bakwan, tahu susur, tempe kemul atau pisang molen akan meningkatkan kadar trigliserid.
  8. Menambahkan makanan yang berserat tinggi dan kaya akan pati resisten. Kebiasaan orang Korea untuk memakan kerak nasi yang dilarutkan dengan air putih sesudah makan (mereka menamakannya sup beras) dapat meningkatkan jumlah pati resisten yang akan menghalangi penyerapan gula dan minyak yang dikonsumsi berlebih. Sebagai akibatnya, kadar gula dan lemak darah kita menjadi lebih terkontrol dan peluang terjadinya obesitas akan sangat berkurang (angka kegemukan di Korsel kurang dari 20%).
  9. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dengan cara menggantikan protein hewan dengan protein nabati seperti tahu, tempe, oncom dan susu kedelai. Jika kita mengurangi konsumsi daging dengan makan daging hanya 1 atau 2 kali seminggu, maka keuntungan yang kita peroleh bukan hanya kesehatan tetapi juga perbaikan lingkungan. Salah satu penyebab pemanasan global adalah industri peternakan yang dilakukan secara besar-besaran di negara maju karena limbah ternak akan melepaskan gas metan dan karbon dioksida yang merusak lapisan ozon.
  10. Tidak minum alkohol dan kopi secara berlebihan. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserid yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan tubuh kendati masyarakat Perancis memiliki insidensi aterosklerosis yang lebih rendah dibandingkan masyarakat Eropa lainnya karena kebiasaan mereka minum sedikit anggur (red wine) sebagai penutup makan; keadaan ini dikenal dengan sebutan French Paradox. Konsumsi kopi yang berlebihan juga akan menaikkan trigliserid darah.
  11. Mengelola stres dengan baik melalui kegiatan spiritual seperti rajin berdoa dan beramal, meditasi dan kontemplasi atau berwisata ke tempat-tempat yang alamnya masih indah, tenang dan damai. Berpikir positif dengan tidak terlalu memusatkan perhatian kepada penyakit (yang bisa membawa dampak rasa cemas, depresi dll.) juga dapat mengendalikan tekanan darah, kadar gula, kolesterol dan trigliserid.
hanya untuk coba posting